Aji Muhammad Mirza Wardana
Jakarta, sumbarsatu.com - Wakil Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Aji Muhammad Mirza Wardana menyatakan persoalan utama yang kini dialami pertanian di Kalimantan Timur (Kaltim) adalah kurangnya tenaga penyuluh. Padahal menurut Aji, penyuluh petani merupakan ujung tombak di lapangan karena memiliki fungsi fasilitator, mediator dan pemberdayaan masyarakat.
Fakta tersebut didapat Aji ketika melakukan reses ke Provinsi Kalimantan Timur, yang berlangsung dari 22 Juli hingga 14 Agustus 2017 lalu.
"Masalah utama pertanian di Kalimantan Timur adalah minimnya tenaga penyuluh, dan ini sering dilupakan begitu saja," kata Aji di Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Selain itu lanjut Senator dari Kalimantan Timur ini, juga terjadi konversi lahan pertanian produkrif kepada penguasaan lahan untuk kepentingan di luar pertanian tanaman pangan.
"Lahan pertanian beralih-fungsi untuk pemukiman, pertambangan dan perkebunan skala luas," tegasnya.
Di sisi lain, komitmen pemerintah untuk mengawal lahan produktif di Provinsi Kalimantan Timur mengalami banyak kendala.
"Sebagian besar kabupaten dan kota belum membuat peraturan daerah (perda) yang mengamankan keberadaan lahan produktif pangan," jelasnya.
Padahal ujarnya, alih fungsi lahan di Kalimantan Timur cukup massif. Aktivitas tambang batubara di Kalimantan Timur tidak hanya menggusur perkebunan, tetapi juga menggerus lahan pertanian.
"Tidak ada data persis, berapa hektar lahan sawah yang berubah jadi areal tambang? Tetapi sebagian besar dari 4.684 hektar sawah di Kalimantan Timur hilang," pungkasnya. (BAL)