SMKN 3 Pariaman Dikenalkan Metode Pengamatan Terumbu Karang

SEKOLAH PANTAI INDONESIA

Minggu, 25/09/2016 15:43 WIB
pantai

pantai

Pariaman, sumbarsatu.com--Sebanyak 35 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Pariaman, Kamis (22/9/2016) lalu di Pulau Kasiak Pariaman dikenalkan dan praktik langsung tentang metode pengamatan terumbu karang.

SMKN 3 Pariaman adalah salah satu dari 9 sekolah kejuruan dari 9 provinsi yang ditunjuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP-RI), sedangkan untuk Sumatera Barat ditunjuk melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera Barat.

Ke-35 orang siswa Sekolah Pantai Indonesia itu ke Pulau Kasiak langsung dari belakang sekolah mereka sebelum menuju Pulau Kasiak di antarkan kepala SMAN 3 Pariaman Rafruddin. Siswa itu didampingi Era Siswani, S.Pi sebagai guru pendamping. Sedangkan Donni Ramha Saputra, Kabid Pengawasan dan Pengendalian dari DKP Provinsi dan Indrawadi, S.Pi dari Universitas Bung Hatta sebagai pemateri pengenalan pengamatan kondisi terumbu karang.

Di tempat terpisah, sebelumnya Ir. Albert Krisdianto, Kabid KP3KP DKP Provinsi menyebutkan, tujuan pelaksanaan Sekolah Pantai Indonesia untuk mengembangkan kecintaan siswa terhadap lingkungan di kawasan pantai dan pulau yang ada di daerahnya.
"Proses pembelajarannya dilakukan baik pelajaran secara teori, maupun praktik yang akan di terima oleh siswa, sehingga siswa terlibat aktif dalam upaya pemantauan lingkungannya," kata Albert Krisdianto.

Di Pulau Kasiak, siswa-siswa sekolah pantai Indonesia tersebut dikenalkan cara pengamatan terumbu karang dengan metode transek garis dan transek kuadrat dan praktik langsung di laut didampingi oleh penyelam dari Unit Pelaksana Teknis Penangkaran Penyu DKP Kota Pariaman.

Ditambahkan Donni Ramha Saputra, pelajar-pelajar tersebut tidak hanya diajarkan tentang metode pengamatan terumbu karang, tetapi nanti juga akan diajarkan tentang transplantasi karang, selain itu juga dibekali dengan pelajaran tentang iklim, pencemaran perairan, dinamika pantai.

“Minggu depan, dibidang hutan bakau mereka juga akan praktek langsung dengan menanam sekitar dua ribuan bibit bakau,” imbuh Donni.

Febi, siswa kelas II TKPI SMKN3 Pariaman, salah seorang pelajar yang ikut dalam kegiatan tersebut menyebutkan, walau dengan keterbatasan waktu mereka sangat senang dan cepat mengerti serta memahami tentang terumbu karang yang selama ini mereka mengetahuinya melalui buku-buku, televisi maupun media.

“Dengan praktik dan langsung mengamati kelapangan, kami cepat paham, terumbu karang Pulau Kasiak banyak mengalami kerusakan, patah-patah dan hancur, dan kami duga ini akibat jangkar kapal dan terinjak-injak orang yang berwisata ke pulau,” tambah Febi.

Di akhir kegiatan diadakan evaluasi dan pemberian tugas kelompok maupun tugas pribadi, dalam kesempatan itu juga Donni memberikan motivasi dan harapan dan pesan dari DKP Provinsi maupun kepala sekolah, yakni dengan ditunjuknya SMKN 3 Pariaman ini, dapat memicu lebih aktifnya pelajar Kota Pariaman untuk dapat berkreasi dan berinovasi, sehingga dapat berbicara di level nasional, khususnya dibidang kelautan, pesisir dan perikanan. (SSC).

Pelajar Sekolah Pantai Indoensia SMKN 3 Pariaman mengikuti simulasi metode pengamatan terumbu karang dengan metode transek garis dan metode transek kuadrat di Pulau Kasiak



BACA JUGA